Pengembangan Kapasitas di tingkat Masyarakat selama proyek PROTECTS
InaTEWS dirancang dan dibentuk melalui upaya bersama sejumlah lembaga Indonesia yang didukung oleh proyek-proyek dari mitra internasional selama periode 2005-2010. Pada tahap awal, para perancang InaTEWS lebih banyak melakukan proses pembelajaran dan pengembangan, dilakukan sebagai upaya pemenuhan kepentingan-proyek semata. Proses pelaksanaan di Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC - National Tsunami Warning Center) dan di bagian upstream atau hulu memerlukan masukan khusus dari ilmu pengetahuan dan teknologi, namun proses pembelajaran dan inovasi di bagian downstream atau hilir dan di tingkat masyarakat difasilitasi oleh proyek percontohan (seperti paket kerja GITEWS "Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal") di berbagai wilayah nusantara.
Sejak 2011, karakter kegiatan para aktor utama yang terlibat dalam InaTEWS telah bergeser dari pekerjaan berorientasi proyek berjangka waktu terbatas menjadi pekerjaan berorientasi penyediaan layanan secara kontinu. Layanan inti yang terkait dengan InaTEWS adalah pemberian peringatan dini tsunami oleh NTWC kepada lembaga perantara, penyebaran peringatan oleh media massa nasional kepada masyarakat umum dan pemberian arahan - terutama perintah evakuasi - oleh pemerintah daerah kepada masyarakat berisiko. Layanan lainnya adalah penyediaan perangkat referensi untuk kesiapsiagaan masyarakat, seperti peta bahaya tsunami dan rencana evakuasi yang disediakan oleh BPBD, serta kampanye informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran di tingkat akar rumput. Pengalaman dari tahap ujicoba menunjukkan bahwa kapasitas pemangku kepentingan utama untuk menyediakan layanan tersebut belum berkembang secara mamadai.
Proses kajian GITEWS pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa mengintegrasikan perangkat-perangkat utama sistem peringatan (misalnya prosedur) ke dalam lembaga-lembaga lokal merupakan prasyarat untuk mencapai keberlanjutan. Para pengkaji juga menyimpulkan bahwa InaTEWS belum dapat dianggap "lengkap", karena mayoritas kabupaten rawan tsunami dan masyarakat di Indonesia belum terhubungkan dengan sistem tersebut. Dengan demikian, mereka menekankan perlunya dikembangkan strategi yang akan menghubungkan kabupaten-kabupaten dan masyarakat ke InaTEWS dan akan memperkuat kemampuan respon lokal sehingga masyarakat mampu bereaksi secara memadai terhadap peringatan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka disepakati bahwa proyek PROTECTS harus mendukung lembaga-lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah dan para aktor masyarakat sipil dengan memperkuat kapasitas mereka agar mampu memberikan layanan yang diperlukan untuk kesiapsiagaan tsunami berkelanjutan.
Mitra kami
Kementerian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK) adalah mitra politik. Pada tingkat nasional proyek bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mitra pada tingkat provinsi dan kabupaten adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang baru terbentuk.
Pendekatan
Proyek PROTECTS memanfaatkan produk "GITEWS - Peningkatan Kapasitas Masyarakat Lokal" dan pengalaman-pengalaman di Daerah Percontohan GITEWS sebagai masukan untuk pengembangan referensi nasional dan integrasi peringatan dini dan kesiapsiagaan tsunami ke dalam manajemen bencana di Indonesia secara keseluruhan. Penguatan BPBD untuk pengelolaan risiko tsunami berorientasi-masyarakat dianggap perlu untuk menjadikan peringatan dini tsunami yang efektif. Proyek ini akan turut mendukung usaha-usaha tercapainya pemahaman bersama mengenai InaTEWS dan layanan peringatan kepada instansi terkait dan masyarakat umum. Proyek ini juga akan turut membagikan pengalaman dari Indonesia kepada platform internasional dan regional seperti ICG IOTWS dan UNISDR.
Berdasarkan pengalaman dari daerah percontohan GITEWS, Pendekatan Terstruktur terhadap kesiapsiagaan tsunami di berbagai tingkat disempurnakan dan digunakan sebagai pedoman prinsip terutama untuk proses kerja di tingkat lokal.
Proyek PROTECTS juga terus melakukan pendekatan multi-tingkat yang telah dikembangkan pada tahap GITEWS, karena koordinasi dan komunikasi antara provinsi, kabupaten/kota dan tingkat nasional merupakan prasyarat agar InaTEWS berjalan efektif dan bisa diadaptasi secara lokal, dan agar pengembangan kapasitas untuk pengelolaan risiko tsunami bisa berkelanjutan.
Selama 2012 proyek terlibat dalam kegiatan Private-Public Partnership atau Kemitraan Swasta-Publik dengan PT Asuransi MAIPARK Indonesia dan program GIZ DeCGG (Desentralisasi sebagai Kontribusi untuk Tata Kelola yang Baik) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mitigasi dan kesiapsiagaan bencana melalui peningkatan kesadaran masyarakat di daerah pesisir selatan di kabupaten Gunung Kidul, provinsi Yogyakarta.
Daerah Proyek
Wilayah proyek PROTECTS terletak di DIY (Gunung Kidul, Kulon Progo), Jawa Timur (ke delapan kabupaten rawan tsunami), Bali (Badung, Gianyar, Tabanan, Buleleng) dan Lombok (Kota Mataram, Lombok Utara dan Lombok Timur). Kerjasama di Sumatra Barat difokuskan untuk mendukung pengembangan lebih lanjut rantai peringatan di tingkat provinsi dan perencanaan kontingensi. Proses pendampingan teknis di tingkat nasional dan pengembangan modul pelatihan, dikoordinasikan oleh anggota tim yang bekerja di kantor proyek di BMKG dan BNBP, Jakarta.
Hasil yang darapkan
Standar nasional, pedoman dan manual tentang peringatan dini tsunami dan pengelolaan risiko tsunami juga dibuat sebagai referensi resmi kepada para pemangku kepentingan di semua daerah rawan tsunami di Indonesia.
Pengelolaan risiko tsunami di kabupaten yang terancam tsunami di Jawa, Sumatra Barat, Bali dan NTB diperkuat dengan cara menyediakan akses informasi dan pengetahuan yang relevan melalui jaringan, pelatihan dan konsultasi yang difasilitasi oleh BPBD provinsi. Sehubungan dengan hal ini, proyek juga mendukung kegiatan pertukaran pengalaman horizontal antara Daerah Percontohan proyek GITEWS dengan kabupaten dan provinsi lain dan melibatkan lembaga-lembaga nasional.
Proyek ini juga mendukung inisiatif yang mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang InaTEWS dan layanan peringatan oleh semua aktor yang terlibat, dan turut berkontribusi bagi pengembangan lebih lanjut produk peringatan InaTEWS sesuai dengan kebutuhan pengguna akhir.